Jumat, 20 Februari 2009

Guru Kreatif

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari dalam dunia pendidikan. Namun sesungguhnya mendidik itu beda dengan mengajar. Mengajar hanya dilakukan untuk transfer pengetahuan saja, tapi mendidik merupakan kegiatan yang mencangkup pengajaran, pemberian keteladanan, evaluasi, reward, dan sebagainya yang menumbuh kembangkan potensi atau bakat peserta didik serta kepribadiannya secara tahap-demi tahap dan berkesinambungan.

Peserta didik merupakan suatu sosok yang sedang mengalami perkembangan diri dan potensi sesuai fitrahnya masing-masing. Untuk itu dibutuhkan seorang pendidik yang berkompeten dalam mendidik.

Dini hari, banyak pendidik yang mengkhususkan dirinya hanya untuk mengajar. Namun tindak-tanduknya sebagai seorang pendidik_ yang bisa dibilang dapat memberikan teladan bagi para peserta didiknya_ kadang tidak sesuai dengan profesinya. Contohnya saja, peristiwa seorang guru yang menampari wajah muridnya satu-persatu. Di mana sisi keteladanan yang tercangkup dalam kompetensi kepribadian yang harus dimiliki seorang guru atau pendidik manapun atau dalam profesi apapun.

Alangkah baiknya bila profesi guru tidak hanya dibekali dengan konsentrasi keilmuwannya saja. Namun kompetensi kepribadian seorang pendidik perlu dibina dan diarahkan. Untuk itu, sering pula diadakan training bagi para pendidik.

Seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk profesional dalam bidang studi yang diajarkannya saja, tapi metode-metode pengajaran yang kreatif selalu dibutuhkan oleh para peserta didiknya. Misalnya, ia memang menguasai bidang studi yang diajarkannya, tetapi ia tidak mempunyai cara yang efektif untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dari bidang studi yang ia ajarkan.

Kreatifitas guru, sangat penting. Hal ini berfungsi agar kegiatan belajar mengajar tidak terkesan kaku dan membosankan. Banyak peserta didik yang tidak menyukai suatu pelajaran karena kurang menyukai pendidiknya. Entah sikap pendidiknya atu sisi kreatifitas pendidik tersebut.

Belum lama, pada tanggal 8 Pebruari 2009, diadakan pelatihan bagi guru-guru di kecamatan Parung kabupaten Bogor. Dalam pelatihan tersebut, para guru mengungkapkan hal-hal yang menjadi hambatan untuk melakukan sebuah kreatifitas mengajar di kelas.

Faktor-faktor terbesar antara lain: kurangnya daya dukung sekolah dan malas. Hampir semua guru menyatakan bahwa dirinya malas untuk menciptakan suatu kreativitas pengajaran dan mencobanya.

Daya dukung sekolah merupakan satu faktor yang memang tidak tereelakkan untuk menciptakan suatu kreativitas yang akan dibangun seorang guru. Media pembelajaran merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang keefektifan penyampaian suatu bidang studi.

Namun, tak kalah hebohnya hambatan yang dapat berakibat fatal, yaitu MALAS. Seseorang kalau sudah mengkultuskan dirinya malas, sudah..! Habis perkara!!! Guru malas, gimana muridnya. Guru itu tak hanya sekedar profesi, semua orang dapat menjadi guru secara langsung atau pun tidak.

Guru merupakan profesi yang paling tua dalam jagad raya ini. Tuhan pun guru untuk para pembawa risalahNya. Dalam konteks keislaman ada Character Building seorang pendidik di dalam Al-Qur’anul Karim. Di antaranya :
1. Berani
Berani mengakui kesalahan dan berani mengakui yang ia tidak tahu

2. Jangan malas untuk mencari ilmu atau menambah ilmu

3. Gunakanlah kelasmu sebagai alat untuk memperkenalkan Allah SWT kepada muridmu

4. Seorang guru mempunyai kode etik pakaian. Pakaian sikap yaitu akhlaqul karimah sebagai pakaian takwa mencangkup pakaian dalam arti sebenarnya

5. Senantiasa menginstrospeksi diri. Bisa dengan istighfar, shalawat, karena orang yang menahan dirinya untuk marah, Allah akan menjaga mulutnya dengan ilmu.

6. Janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh balasan yang lebih banyak. Guru dalam hal profesi bisa mengharapkan pekerjaannya untuk memperoleh penghasilan. Terkadang, tuntutan hidup selalu membayangi, hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa menginginkan gaji yang besar. Jadikan Allah sebagai latar belakang untuk melakukan sesuatu.

7. Bersabar
Syarat bersabar antara lain ikhtiar lalu tawakkal.

Hal ini bisa kita jiwai dalam surat Al Muddatsir ayat 1-7. Sesungguhnya, telah diatur sedemikian rupa di alam segala kegiatan manusia. Kita menjalaninya menurut fitrah kita.

Kata orang bijak : Pengajar Biasa memberi Tahu. Pengajar Yang Baik Menjelaskan. Pengajar Yang Lebih Baik Mendemonstrasikan. Pengajar Terbaik Memberikan Inspirasi. (William A Ward)

Gerakan seorang pendidik, berupa gesture misalnya bisa mengundang perhatian para peserta didik begitu juga dengan diamnya, suaranya, gaya interaksi, pemusatan perhatian peserta didik, jenis pertanyaan yang ditawarkan oleh pendidik, keterampilan bertanyanya, dan siasat menutup pelajaran pun merupakan kegiatan yang membutuhkan kreativitas penuh seorang pendidik.

Komunikasi efektif bisa berjalan bila seorang pendidik mengetahui mitra bicaranya, ketahui tujuan, perhatikan konteks, pelajari kultur dan pahami bahasa.

Untuk itu dalam pembelajaran dibutuhkan sebuah strategi. Apakah itu strategi??? Strategi merupakan teknik atau cara. Strategi pembelajaran merupakan belajar proses aktif yang menghasilkan perubahan perilaku baik pengetahuan, keterampilan maupun perasaan (Cytil O Houle). Strategi pembelajaran adalah cara atu teknik yang digunakan oleh fasilitator dalam proses pembelajaran, yaitu pendidik.

Training-training yang diperlukan oleh seorang guru tak hanya teori semata. Guru merupakan agen of change yang mutlak ada di negeri ini, dibelahan dunia mananpun. Yang mengajarkan mimpi, cita-cita, inspirasi bagi peserta didiknya yang merupakan generasi pelurus bangsa ini.

Jadilah Anda, seorang pendidik yang dirindukan, dikagumi dan sekaligus disegani. Tugas Anda memang berat, namun yakinlah, itulah amanah dari Tuhan kepada kita semua sebagai wakilnya di muka bumi ini. Cintailah profesi Anda, meski terdapat kejenuhan dalam perjuangan. Buktikan Anda adalah Pahlawan yang tak terbayarkan dengan gelar apa pun. Kami, anak bangsa selalu menantimu…..Wahai Para Pengubah Inspirasi Dunia.

February, 11 2009
-lady_wizh-

Selasa, 17 Februari 2009

sUKSES

Jadilah manusia sukses yang tanpa batas..
jangan biarkan kekuranganmu menjadi hambatan tuk meraih sesuksesanmu
Ingatlah sukses itu TANPA BATAS..

Kamis, 12 Februari 2009

7 step in Keeping a Healthy Life

1. Realistic Goal and Correct Step By Step
2. Correct reading the relation of between Weight and Fat
3. Diet having to realistic
4. There no Overdue Word To the start
5. Athletics be claer its target
6. Athletics is lifestyle and non eforcing
7. Enjoy ice cream

Senin, 09 Februari 2009

Strategy Chosen College

1. Enthusiasm
You have to know yours enthusiasm to continue where, that matter can become yours pemicu to try to step into the PT or program the your choice study
2. Prospect
Have this old stuff in Indonesia if a lot of unemployment master. [So that/ to be] you [do] not enter in the category better see the majors prospect or program the study you to enter. Its way can look for the information pass the teman,guru or even open situs [in] internet [of] about college becoming your choice
3. Expense
A lot of unforeseen expense [is] you which must [release] at the (time) of study. [Do] not like at the (time) of still SMU, and surely this time a lot of college which have status [to] BHMN, its meaning all academic activity [is] the responsibility of all by pertinent PTN so that automatically education expense [is] as a whole charged upon [by] a student. For the reason this expense consideration also represent one of important factor. There is no need to to but worry the, expense problem [of] non representing especial reason [in order] not to enter the PT which you wish because later a lot of education bursary which on the market to student, and surely if you have achievement
4. Reputation
Reputation Consideration you can make the base in chosening college. College reputation [of] among academic [is] usually depended from its grad quality, its instruction method, its lectures counsellor [is] etc.

5. Accreditation Status
Accreditation Status, possible still be foreign heard [by] for you, and surely which still open to go through the College. Before now this status [is] often referred [as] equalizedly, [is] confessed [is] and or enlisted. Status accredit this represent the status given by Body Accredit the National representing assessment to independence and or progress to program of pertinent study majors or. So the, status accredit this can be made [by] guidance for you to chosen the majors which with quality. This information [is] usually made available [in] formal website [of] pertinent PT majors
6. Education Facility
Perhaps education facility represent the dominant factor in yours efficacy go through education [in] college. Availibility of laboratory, library, and also other;dissimilar supporter facility make proper to become yours consideration
That'S a few/little tips which can become yours capital to continue the education to master ladder, don't worry and don't wast in yours nonage. Each;Every there [is] strong intention surely there [is] open road;street. Successful hopefully in reaching for your aspiration

Minggu, 08 Februari 2009

Four Style Learn Effective

A lot of style which can be selected to learn the ( Tuition Learn) effectively. Following [is] seven style learn which you Could probably follow
- Fiddle around with the word
This style [is] we can start by inviting a friend which like to fiddle around with the Ianguage ( Art School / Ianguage), like telling a story and reading and also write the. Style learn this very pleasant because can assist we remember the name, place, date of, and things lainya by hearing later;then mention [it]
- Fiddle around with the question
For some people, learn to more and more useful and effective if/when that [done/conducted] by bermian with the question. For example, we fish the desire tahuan by various question. Setiaop multiply the muncuil answer, pursue with the question, [is] till got [by] [his/its] most recently result or conclusion
- Fiddle around with the picture ( Courses Draw
You sementar one who prefer to learn by making picture, design, see the picture, slid, video or film. One who own this exasperation, habit own the certain sensitivity in catching picture or colour, sensitive in making change, stringing up and reading card. If You of[is inclusive of this group, do not be wrong if/when You try to follow [it]
- Fiddle around with the music ( Conservatoire
Rhythm Tick, hymn, and possible play one of music instrument, or always listen the music. There [is] many people which like to remember immeasurable [of] information by menginat of notation or music melody. This [is] so-called as ritme life. They reach after the newest information hit immeasurable [of] matter by considering music or its notation [is] which then can make [it] look for the information [of] related to that. For example mendegarkan jazz, last [of] that tergeliik bagaimanalagu [is] made, who make, where, and at the (time) of like what that song emerge the. Information accompanying that song, might possibly do not

Kamis, 05 Februari 2009

Membuat Belajar Matematika Menjadi Bergairah

Hasil Penelitian The Third International Mathematic and Science Study Repeat (TIMSS-R) pada tahun 1999 menyebutkan bahwa di antara 38 negara, prestasi siswa SMP Indonesia berada pada urutan 34 untuk matematika. Sementara hasil nilai matematika pada ujian Nasional, pada semua tingkat dan jenjang pendidikan selalu terpaku pada angka yang rendah. Keadaan ini sangat ironis dengan kedudukan dan peran matematika untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan, mengingat matematika merupakan induk ilmu pengetahuan dan ternyata matematika hingga saat ini belum menjadi pelajaran yang difavoritkan.

Rasa takut terhadap pelajaran matematika (fobia matematika) sering kali menghinggapi perasaan para siswa dari tingkat SD sampai dengan SMA bahkan hingga perguruan tinggi. Padahal, matematika itu bukan pelajaran yang sulit, dengan kata lain sebagaimana dituturkan oleh ahli matematika ITB Iwan Pranoto, setiap orang bisa bermatematika. Menurut Iwan, masalah fobia matematika kerap dianggap sangat krusial dibandingkan bidang studi lainnya karena sejak SD bahkan TK, siswa sudah diajarkan matematika. �Kalau fisika, baru diajarkan di tingkat SMP. Karena itu, fobia fisika menjadi tidak begitu krusial dibandingkan matematika,�. Apalagi Kimia yang baru diajarkan ketika tingkat SMA.

Fobia MatematikaPernah dalam suatu diskusi ada pertanyaan �unik�. Apa kepanjangan dari Matematika? Dalam benak saya, apa ada kepanjangan Matematika, selama ini yang diketahui kebanyakan orang, Matematika adalah tidak lebih dari sekedar ilmu dasar sains dan teknologi yang tentunya bukan merupakan singkatan. Setelah berfikir agak lama hampir mengalami kebuntuan dalam berfikir akhirnya Nara Sumber menjelaskan, bahwa Matematika memiliki kepanjangan dalam 2 versi. Pertama, Matematika merupakan kepanjangan dari MAkin TEkun MAkin TIdak KAbur, dan kedua adalah MAkin TEkun MAkin TIdak KAruan. Dua kepanjangan tersebut tentunya sangat berlawanan.

Untuk kepanjangan pertama mungkin banyak kalangan yang mau menerima dan menyatakan setuju. Karena siapa saja yang dalam kesehariannya rajin dan tekun dalam belajar matematika baik itu mengerjakan soal-soal latihan, memahami konsep hingga aplikasinya maka dipastikan mereka akan mampu memahami materi secara tuntas. Karena hal tersebut maka semuanya akan menjadi jelas dan tidak kabur. Berbeda dengan kepanjangan versi kedua, tidak dapat dibayangkan jika kita semakin tekun dan ulet belajar matematika malah menjadi tidak karuan alias amburadul. Mungkin kondisi ini lebih cocok jika diterapkan kepada siswa yang kurang berminat dalam belajar matematika (bagi siswa yang memiliki keunggulan di bidang lain) sehingga dipaksa dengan model apapun kiranya agak sulit untuk dapat memahami materi matematika secara tuntas dan lebih baik mempelajari bidang ilmu lain yang dianggap lebih cocok untuk dirinya dan lebih mudah dalam pemahamannya.

Terkait dengan rasa apriori berlebihan terhadap matematika ditemukan beberapa penyebab fobia matematika di antaranya adalah yang mencakup penekanan belebihan pada penghafalan semata, penekanan pada kecepatan atau berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi dalam proses belajar-mengajar matematika, dan penekanan berlebihan pada prestasi individu. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal ini, peran guru sangat penting. Karena begitu pentingnya peran guru dalam mengatasi fobia matematika, maka pengajaran matematika pun harus dirubah. Jika sebelumnya, pengajaran matematika terfokus pada hitungan aritmetika saja, maka saat ini, guru-guru harus meningkatkan kemampuan siswa dalam bernalar dengan menggunakan logika matematis.

Sekedar diketahui bahwa matematika bukan hanya sekadar aktivitas penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian karena bermatematika di zaman sekarang harus aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan hidup modern. Karena itu, materi matematika bukan lagi sekadar aritmetika tetapi beragam jenis topik dan persoalan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.

Dari aspek psikologi, menurut psikolog Alva Handayani, peranan orang tua pun dibutuhkan untuk mengatasi fobia matematika. Menurutnya, mengajar matematika bukan sekadar mengenal angka dan menghafalnya namun bagaimana anak memahami makna bermatematika. Orang tua harus memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi, observasi dalam keadaan rileks. Para orang tua tidak perlu khawatir dengan kemampuan matematika para putra-putri mereka. Yang terpenting dalam menumbuhkan cinta anak pada matematika adalah terbiasanya anak menemukan konsep matematika melalui permainan dalam suasana santai di rumah dalam rangka mempersiapkan masa depan anak.�

Jika anak sering menemukan orang tua menggunakan konsep matematika, anak akan menangkap informasi tersebut dan akan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, pengaturan uang saku dan tabungan hingga pengaturan jadwal kereta api atau penerbangan,�

Tetapi, yang penting untuk diketahui dan dijadikan pegangan adalah bahwa matematika itu merupakan ilmu dasar dari pengembangan sains (basic of science) dan sangat berguna dalam kehidupan. Dalam perdagangan kecil-kecilan saja, orang dituntut untuk mengerti aritmetika minimal penjumlahan dan pengurangan. Bagi pegawai/karyawan perusahaan harus mengerti waktu/jam, Bendaharawan suatu perusahaan harus memahami seluk beluk keuangan. Ahli agama, politikus, ekonom, wartawan, petani, ibu rumah tangga, dan semua manusia �sebenarnya� dituntut menyenangi matematika yang kemudian berupaya untuk belajar dan memahaminya, mengingat begitu pentingnya dan banyaknya peran matematika dalam kehidupan manusia.

Fakta menunjukkan, tidak sedikit siswa sekolah yang masih menganggap matematika adalah pelajaran yang bikin �stress�, membuat pikiran bingung, menghabiskan waktu dan cenderung hanya mengotak-atik rumus yang tidak berguna dalam kehidupan. Akibatnya, matematika dipandang sebagai ilmu yang tidak perlu dipelajari dan dapat diabaikan. Selain itu, hal ini juga didukung dengan proses pembelajaran di sekolah yang masih hanya berorientasi pada pengerjaan soal-soal latihan saja. Hampir belum pernah dijumpai proses pembelajaran matematika dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata. Menyikapi hal ini, menurut hemat penulis dalam rangka menyelamatkan �nyawa� matematika, maka satu hal yang segera dilakukan adalah bagaimana membuat siswa senang untuk belajar matematika?

Peran Guru dalam Pembelajaran MatematikaSecara umum, tugas guru matematika di antaranya adalah: Pertama, bagaimana materi pelajaran itu diberikan kepada siswa sesuai dengan standar kurikulum. Kedua, bagaimana proses pembelajaran berlangsung dengan melibatkan peran siswa secara penuh dan aktif, dalam artian proses pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan dengan menyenangkan. Merupakan tantangan bagi guru matematika untuk senantiasa berpikir dan bertindak kreatif di tengah kegelisahan dan keterpurukan nasib guru. Namun, penulis yakin masih banyak pendidik yang menanggapi ke�lesu�an hidup tersebut dengan sikap optimistik dan penuh tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru.

Masalah pada tahap pertama, yakni menyampaikan materi sesuai dengan tuntutan standar kurikulum. Pembelajaran matematika, yang dirumuskan oleh National Council of Teachers of Matematics atau NCTM (2000) menggariskan, bahwa siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

Untuk mewujudkan hal itu, sebagaimana dalam tulisan Yaniawati (2006) dirumuskan ada lima tujuan umum pembelajaran matematika, yaitu: pertama, belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication); kedua, belajar untuk bernalar (mathematical reasoning); ketiga, belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving); keempat, belajar untuk mengaitkan ide (mathematical connections); dan kelima, pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive attitudes toward mathematics). Semua itu lazim disebut mathematical power (daya matematika).

Sedangkan masalah pada tahap kedua, menetapkan model pembelajaran yang efektif. Pada dasarnya atmosfer pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen pembelajaran utama, yakni siswa, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga komponen tersebut pada akhirnya bermuara pada area proses dan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran matematika antara lain memiliki nilai relevansi dengan pencapaian daya matematika dan memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas guru. Kemudian berpotensi mengembangkan suasana belajar mandiri selain dapat menarik perhatian siswa dan sejauh mungkin memanfaatkan momentum kemajuan teknologi khususnya dengan mengoptimalkan fungsi teknologi informasi.

Berorientasi pada Siswa

Agar tujuan pembelajaran Matematika dapat tercapai maksimal, maka harus diupayakan agar semua siswa lebih mengerti dan memahami materi yang diajarkan daripada harus mengejar target kurikulum tanpa dibarengi pemahaman materi. Dalam prakteknya, pembelajaran berorientasi pada siswa ini dapat dilaksanakan dengan cara pendampingan siswa satu persatu atau per kelompok. Penjelasan materi dan contoh pengerjaan soal diberikan secara klasikal di depan kelas. Kemudian ketika siswa mengerjakan latihan soal guru (beserta asistennya) keliling untuk memperhatikan siswa secara personal. Tugas guru adalah membantu siswa agar dapat menyelesaikan tugasnya sampai benar. Siswa yang pandai akan mendapat perhatian yang kurang sementara siswa yang lemah akan mendapat perhatian yang lebih intensif.

Hal yang paling esensial ketika mendampingi (terutama bagi yang berkemampuan rendah) adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa bahwa saya (baca: siswa) bisa dan mampu mengerjakan soal. I can do it. Guru harus berusaha menghilangkan persepsi dalam diri siswa bahwa matematika itu sulit dan mengusahakan agar siswa memiliki pengalaman bahwa belajar matematika itu mudah dan menyenangkan. Kiranya model pembelajaran ini dapat berjalan efektif jikalau kapasitas siswa setiap ruang adalah berkisar 15 � 20 siswa. Tetapi jika lebih, maka pembelajaran model yang demikian tetap dapat berlangsung namun harus dibantu oleh beberapa guru atau asisten.

Belajar Matematika yang Menyenangkan

Usaha selanjutnya adalah mengusahakan bagaimana agar suasana ruang kelas yang digunakan untuk belajar siswa adalah kondusif. Dengan kata lain tata letak perabot kelas tidak harus diatur secara �formal�. Sering kita jumpai, ada siswa yang malas belajar ketika harus duduk tenang dan serius. Mereka lebih senang dan nyaman ketika belajar sambil tidur-tiduran di atas karpet. Menyikapi hal ini guru sebaiknya memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar atau mengerjakan soal latihan di atas bangku atau di lantai.

Ada juga siswa yang dalam belajarnya harus mendengarkan musik. Memang, musik tidak berkaitan langsung dengan matematika. Musik bukan merupakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Namun musik memainkan peran dalam membantu untuk menciptakan kenyamanan belajar di kelas. Musik hanya merupakan pengiring ketika para siswa mengerjakan soal. Sehingga musik dapat membuat siswa lebih nyaman ketika belajar matematika. Namun, dalam hal ini etika dan menghargai teman lain juga perlu diperhatikan. Rasanya tidak mungkin jika dalam satu kelas tersebut lalu guru memberi kebebasan kepada siswa membawa tape, radio yang berukuran besar. Tapi, hal ini dapat dilakukan misalnya memberi izin kepada siswa untuk menggunakan walkman, atau lainnnya yang penting tidak mengganggu konsentrasi siswa lainnya.

Selain tersebut, dijumpai juga siswa yang senang �ngemil� atau makan-makanan yang ringan seperti permen, kerupuk atau lainnya. Menyikapi siswa yang demikian tentunya guru juga tidak dapat melarang serta merta kepada siswa untuk makan di dalam kelas. Pada intinya, apapun yang dapat menjadikan siswa nyaman dan senang untuk belajar matematika sebaiknya oleh sang guru tidak dilarang secara keras. Berikan kebebasan bergerak dan befikir kepada siswa yang tentunya juga tetap dalam batas-batas kewajaran.

Penutup

Menyelenggarakan pembelajaran matematika secara nyaman dan dapat membuat siswa bergairah untuk mengikutinya merupakan hal yang sudah tidak dapat ditawar lagi untuk menuju bangsa yang berkemampuan unggul dalam Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan mempraktekkan strategi pembelajaran di atas diharapkan �nyawa� matematika dapat terselamatkan. Dengan kata lain, siswa tidak lagi terjangkit penyakit fobia matematika. Dengan demikian siswa menjadi senang untuk belajar matematika yang tentunya akan berdampak pada penguasaan dan pemahaman terhadap materi matematik yang merupakan ilmu dasar untuk pengembangan sains dan teknologi.__________________"Banyak orang mendorongku agar berada di'tengah' perhatian, namun aku lebih suka berada di'tepi' perhatian, karena disitulah kita merasa lebih baik...

CARA SMART Taklukan UASBN/UNAS

Banyak cara untuk sukses pada UASBN mendatang.
Primagama memiliki pengalaman bertahun-tahun mengantar
sukses jutaan siswa sukses UASBN.
Berikut ini kami tampilkan poin-poin penting
agar sukses di UASBN/UNAS. :

8 hambatan untuk sukses UASBN/UNAS 2009
setidaknya ada 8 hambatan psikologis dan akademik yang di hadapi
siswa dalam meraih sukses UASBN/UNAS 2009.

1. Rendahnya rasa percaya diri
2. Tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi
3. Dihantui perasaan cemas dan takut gagal
4. Tidak memilik target dan ukuran belajar yang jelas
5. Perencanaan belajar yang tidak efektif
6. Tidak memiliki metode belajar yang tepat
7. Sistem belajar yang tidak tratur-disiplin
8. Dukungan sarana dan prasaranan belajar yang tidak memadai

Delapan Cara Smart taklukan UASBN/UNAS 2009

1. Berpikir Positif (positive thinking)
2. Pupuk semangat Optimisme
3. Bangkitkan Motivasi Belajar
4. Bermental juara
5. Pelajari Karakter Soal-soal UASBN/UNAS Periode sebelumnya
6. Banyak berlatih Mengerjakan Latihan soal
7. Cari Pendamping Belajar Berprngalaman dan Kompeten
Kriteria pendamping belajar yang baik:
a. Target belajar jelas
b. Sarana belajar memuat materi yang lengkap, disajikan dengan sistematis
c. Program evaluasinya dirancang secara terpadu, dan proses evaluasnya dilaksanakan
secara bertahap dan rutin
d. Dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman
8. Tips dan Trik menghadapi Ujian
Tujuan akhir dari langkah smart sukses UASBN/UNAS adalah sukses menghadapi ujian
dengan nilai sangat memuaskan. Berikut tips dan trik menghadapi ujuan:
a. Persiapan Menjelang Ujian:
(1) Pada saat menjelang ujian berpikirlah yang rilek, tenang, dan jernih untuk menghindari
kecemasan dan ketegangan.
(2) Jaga kesehatan dan persiapkanlah pisik kamu dengan makan yang cukup agar kamu
dapat konsentrasi
(3) Persiapkanlah pensil, penghapus, dan segala peralatan yang di butuhkan untuk ujian
dengan baik
(4) Datanglah ke ruang ujian 15 menit sebelum ujian di mulai
b. Saat Proses Ujian Berlangsung:
(1) Berdoalah sebelum membuka askah ujian, karena segala kekuatan dan keberhasilan
semata-mata datang dari sang pencipta
(2) Tulislah nama dan nomer ujian dengan jelas dan benar
(3) Periksalah semua halaman naskah ujian dan bacalah petunjuk dengan teliti
(4) Bacalah soal-soal dengan seksama dan pahami betul apa inti persoalan yang ditanyakan
kerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu
(5) Terapkan strategi SMART (cermat, cerdas, dan cepat)
(6) Pindahkan jawaban kamu pada lembar jawaban secara bertahapuntuk soal-soal yang
telah berhasil di kerjakan
(7) Apabila kamu dapat mengerjakan seluruh soal ujian sebelum waktu habis, periksa
kembali jawaban yang sudah i tulis
(8) Periksa kembali nama dan nomor ujian sebelum diserahkan.

Pengaturan Jadwal Belajar Efektif

TIPS PENGATURAN JADWAL BELAJAR EFEKTIF

Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas. Keluarga, dan lain-lain.

Pedoman :
- Perhatikan waktumu
- Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu
- Sadarlah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia
- Ketahuilah kapan kamu produktif

Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk:

Pertama; Membuat daftar “kerjaan” Tulislah hal-halnyang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.

Kedua; Membuat jadwal harian/mingguan. Cata janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.

Ketiga; Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatan lebih dulu. Jadwal ini mengingatkan mu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman.

Rencana Jadwal Belajar Efektif ;
- Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
- Prioritaskan tugas-tugas
- Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas
- Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa

kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa riview.
- Jadwal waktu 50 menit untuk setiap selesai belajar.
- Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar
- Rencanakan juga “deadline”
- Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari
- Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan.
- Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri.

Diambil dari CD Media UM-UGM diadaptasi dari: landsberger, Joe. Managing Time

The Yankee Years

readbud - get paid to read and rate articles
Get paid To Promote at any Location

Neobux (Klak-klik dapet duit)

Motto


. Hidup adalah Perjuangan...Maka berjuanglah untuk Hidup yang lebih baek

. Lakukan yang terbaek hari ini, waktu yang tlah berlalu tak akan kembali lagi